Pada kesempatan kali ini saya akan memposting tentang Subnetting, sebelumnya saya sudah membahas mengenai TCP/ IP... sekarang saya akan membahas mengenai Subnetting, pasti di dalam pikiran kalian subnetting itu sebuah Perhitungan....Untuk lebih jelasnya Mari kita bahas bersama-sama. Subnetting adalah suatu proses untuk memecah suatu jaringan IP jaringan ke Sub Jaringan yang lebih kecil atau juga dapat diartikan sebagai metode yang dilakukan untuk membagi blok setiap alamat IP address menjadi beberapa blok IP address. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C.
Ada dua bentuk notasi subnet, notasi standar dan CIDR (Classless Internet Domain Routing) notasi. Kedua versi dari notasi menggunakan alamat dasar (atau alamat jaringan) untuk menentukan titik awal jaringan, seperti 192.168.1.0. Ini berarti bahwa jaringan dimulai di 192.168.1.0 dan host mungkin pertama alamat IP di subnet ini akan 192.168.1.1
Setiap perangkat jaringan baik komputer, router, ataupun yang lain harus memiliki identitas yang unik. Pada layer network, paket-paket komunikasi data memerlukan alamat pengirim dan alamat penerima dari kedua perangkat yang berkomunikasi. Dengan menggunakan IPv4, berarti setiap paket akan memiliki 32-bit address komputer pengirim dan 32-bit address komputer penerima dalam IP Header paket.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan
192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini
artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask
255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari
penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1.
Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang
disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang
diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask
digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau
membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai
SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita
ketahui dari SUBNET MASKnya. SUBNET MASK DEFAULT ini untuk
masing-masing Class IP Address yaiu :
CLASS | OKTET PERTAMA | SUBNET MASK DEFAULT | PRIVATE ADDRESS |
A | 1-127 | 255.0.0.0 | 10.0.0.0-10.255.255.255 |
B | 128-191 | 255.255.0.0 | 172.16.0.0-172.31.255.255 |
C | 192-223 | 255.255.255.0 | 192.168.0.0-192.168.255.255 |
Contoh perhitungan
subnetting (dibawah ini adalah contoh soal pembelajaran saya
disekolah) :
Soal=>>> IP = 3.6.81.77/24
- Jml max IP= 256
- Netmask = Jml max IP dlm 1 network terbesar
3. Network = 3.6.81.0 <-Range x.x.x.77=0-255(0>network, 255>broadcast)
4. Host awal = 3.6.81.1
5. Host akhir= 3.6.81.254
6. Broadcast = 3.6.81.255
Penjelasan:
- 256 didapat dari IP previx /24
- 0 didapat dari jml max IP 1 network terbesar di kurangi jml max IP. Lalu dituliskan 255.255.255.0
- 3.6.81.x >tidak dpt diubah, karena sudah sebagai networknya sendiri. Kita hanya mengubah bagian belakang saja (0 didapat dr range 77, karena nilai 77 itu terdapat/ ada diantara nilai 0 s/d 255) network itu juga diartikan nilai terkecil jadi ditulis 0 ->>3.6.81.0
- Nomor 4 juga sama dengan nomor 3...diperoleh nilai 1 karena nilai network ditambah 1. jadi ditulis 3.6.81.1
- Nomor 5 dan 6 juga sama dengan nomor 3 dan 4...tetapi untuk menentukan Host awal terlebih dahulu kita harus menentukan Broadcast terlebih dahulu. Broadcast diperoleh dari nilai terbesar yaitu 255(jadi Broadcast nya 3.6.81.255 dan Host akhirnya diperoleh dari Broadcast dikurangi 1, kebalikan dari nomor 4 jadi Host akhir ditulis 3.6.81.254)
Subnetting pada IP Address Class C
Misalnya Network address 192.168.1.0/26, artinya kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192). (contoh soal dan perhitungan dari salah satu referensi di google)
Langkah penyelesaiannya:
- Jumlah Subnet= 2x , dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (1 oktet terakhir untuk kelas C, 2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
- Jumlah Host per Subnet= 2y- 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 - 2 = 62 host
- Blok Subnet= 256 - 192 = 64 (192 adalah nilai oktet terakhir subnet mask). Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Alamat host dan broadcast yang valid. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Berikut table Subnetting IP Address Clas C
Demikian Penjelasan mengenai Pengertian dan Konsep IP Address Dan cara Perhitungan Subnetting semoga bermanfaat untuk sobat.
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan maupun perhitungan...!
No comments:
Post a Comment